![]() |
Kegiatan Perusahaan Dagang
Dalam catatan maupun prosedur akuntansi perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Laba rugi suatu perusahaan dagang dihitung dengan cara menggunakan biaya untuk memperoleh pedapatan dari hasil penjualan pada periode yang bersangkutan. Biaya-biaya tersebut meliputi harga pokokk (Cost) barang yang dijual dan biaya-biaya operasi yang terjadi selama periode bersangkutan. Harga pokok barang yang laku dijual disebut dengan harga pokok penjualan. Misalkan dalam suatu toko elektronik, yang disebut harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang dikelaurkan untuk membeli televisi, radio, kulkas, mesin cuci, dan lain sebagainya yang telah laku dijual dalam satu periode. Biaya operasional suatu toko elektronik meliputi suautu biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan dan administrasi toko seperti biaya sewa, gaji pegawai, biaya promosi, biaya listrik, dan telepon.
Saat melakukan perhitungan akuntansi perusahaan dagang ada 4 komponen penting yaitu :
- Barang masuk (Pembelian)
- Kas Keluar (Pengeluaran)
- Baran keluar (Penjualan)
- Kas Masuk (Pendapatan).
Ciri Perusahaan Dagang
Kegiatan Perusahaan jasa dalam menghasilkan pendapatan melibatkan pemberian pelayanan berupa jasa kepada pelanggan. Pengahsilan atau jasa dilaporkan sebagai pendapatan jasa atau pendapatan honor (fee). Untuk mendapatkan laba bersir perusahaan jasa, pendapatan jasa atau honor dikurangi beban operasi yang terjadi pada saaat menghasilkan jasa.
Sedangkan aktivitas perusahaan dagang dalam menghasilkan pendapatan diperoleh dari penjualan barang dagang. Dan untuk menghasilkan barang dagang diperlukan adanya aktivitas pembeluan persediaan barang dagang. Dengan beigtu, ketika barang dagangan telah terjual, pendapatan tersebut dialporkan pada akun penjualan dan untuk biaya atas barang dagang yang dijual dicatat pada akun harga pokok barang dagang (cost of maechandise sold) atau pada harga pokok penjualan.
Akuntans Pembelian Untuk Perusahaan Dagang
Terdapat 2 sistem akuntansi untuk mencatat persediaan barang dagang.
1. Sistem persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System) mencatat pembelian dan penjualan barang dagang pada akun persediaan.
2. Sistem persedian Periodik (Periodic Inventory System) mencatat jumlah persediaan barang dagangan pada saat akhir periode dengan melakukan perhitungan secara fisik persediaan barang dagang (physical Inventory atau Stok Opname).
Pada sistem persediaan perpetual pencatatan pembelian barang dagang secara tunai adalah :
(Dr) Persediaan Barang Dagang Rpxxxx
(Cr) Kas Rpxxxx
Dan pembelian secara kredit dicatat sebagai berikut :
(Dr) Persedian barang dagang Rpxxxx
(Cr) Utang Usaha Rpxxxx
Sementara itu, untuk sistem pembelian periodik pencatatan pembelian barang dagang secara tunai adalah :
(Dr) Pembelian Rpxxxx
(Cr) Kas Rpxxxx
Sedangkan pembelian secara kredit adalah :
(Dr) Pembelian Rpxxxx
(Cr) Utang usaha Rpxxxx
Dan pada saat dilakukannya stock opname pada akhir periode pada sistem periodik mencatat harga pokok penjualan adalah :
(Dr) Harga pokok penjualan (HPP) Rpxxxx
(Dr) Pembelian Rpxxxx
Diskon Pembelian
Untuk mencatat diskon pembelian pada sistem persidaan perpetual adalah :
Pada saat mencatat utang
(Dr) Persediaan Barang Dagang Rpxxxx
(Cr) Utang Usaha Rpxxxx
Pada saat pembayaran utang dengan diskon pembelian
(Dr) Utang Usaha Rpxxxx
(Cr) Kas Rpxxxx
(Cr) Persediaan barang dagang Rpxxx - Diskon pembelian secara langsung mengurangi jumlah stock persediaan barang dagang.
Sedangkan untuk sistem persediaan periodik pencatatan diskon pembelian adalah :
Pada saat mencatatat utang
(Dr) Pembelian Rpxxxx
(Cr) Utang usaha Rpxxxx
Pada saat pembayaran utang dengan diskon pembelian
(Dr) Utang usaha Rpxxxx
(Cr) Kas Rpxxxx
(Cr) Diskon Pembelian Rpxxxx
Retur dan Potongan Pembelian
Untuk mencatat returr dan potongan pembelian pada persediaan perpetual adalah :
(Dr) Utang Usaha Rpxxxx
(Cr) Persediaan barang dagang Rpxxxx - Retur dan potongan pembelian secara langsung mengurangi jumlah stok persediaan barang dagang
Pada persediaan periodik untuk mencatat retur dan potong pembelian jurnal akuntansinya adalah :
(Dr) Utang usaha Rpxxxx
(Cr) Retur dan potongan pembelian Rpxxx
Akuntansi penjualan untuk Perusahaan dagang
Biasanya pendapatan atas penjualan barang dagang dapat diidentifikasi pada buku besar sebagai penjualan. Atau bisa juga perusahaan menggunakan istilah yang lebih tepat seperti penjualan barang dagang.
Penjualan Tunai
Pada sistem persediaan perpetual penjualan atas barang dagang secara tunai dapat dilakukan pencatatan akuntansi sebagai berikut :
(Dr) Kas Rpxxxx
(Cr) Penjualan Rpxxxx
Mencatat harga pokok penjualan
(Dr) Harga pokok penjualan Rpxxxx
(Cr) Persediaan barang dagang Rpxxx - Mengurangi persediaan sesuai dengan modal barang dagang yang dijual.
Pencatatan jurnal penjualan tunai untuk sistem persediaan periodik adalah :
(Dr) Kas Rpxxxx
(Cr) Penjualan Rpxxxx
Dalam sistem periodik pencatatan jurnal akuntansi untuk harga pokok penjualan dilakukan pada saat stok opname akhir periode
Penjualan Kredit
Pada sistem pembelian perpetual penjualan atas barang dagang secara kredit dapat dilakukan pencatatan akuntansi sebagai berikut :
Mencatat penjualan
(Dr) Piutang usaha Rpxxxx
(Cr) Penjualan Rpxxxx
Mencatat harga pokok penjualan
(Dr) Harga Pokok Penjualan Rpxxxx
(Cr) Persediaan barang dagang Rpxxxx - Mengurangi persediaan sesuai dengan modal barang dagang yang dijual
Pencatatan jurnal penjual kredit untuk sistem persediaan periodik adalah :
(Dr) Piutang usaha Rpxxxx
(Cr) Penjualan Rpxxxx
Dalam sistem persediaan periodik pencatatan jurnal untuk harga pokok penjualan dilakukan pada saat stok opname akhir periode.
Diskon Penjualan
Untuk pencatatan jurnal penjualan, sistem perpetual dan sistem periodik memiliki persamaan dalam hal pencatatannya, adalah :
(Dr) Diskon Penjualan Rpxxxx
(Cr) Piutang Usaha Rpxxxx
Retur dan Potongan Penjualan
Pada sistem persediaan perpetual untuk mencatat jurnal retur dan potongan penjualan adalah :
Mencatat retur dan potongan penjualan
(Dr) Retur dan potongan penjalan Rpxxxx
(Cr) Piutang usaha Rpxxxx
Jurnal untuk mencatat pengembalian persediaan
(Dr) Persediaan barang dagang Rpxxxx
(Cr) Harga pokok penjualan Rpxxxx
Untuk sistem persediaan periodeik tidak ada proses pencatatn retur dan potongan penjualan dikarenakan pencatatan persediaan dilakukan pada saat perhitungan persediaan (stok opname) pada saat akhir periode.
Cukup sampai disini materi yang bisa saya tulis pada materi ini, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi kita semua.
Posting Komentar
Posting Komentar