A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemikiran yang logis dan rasional berdasarkan data atau informasi sebagai dasar kegiatan atau aktifitas organisasi, manajemen, maupun individu dalam uapaya mencapai tujuan. Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Contohnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suautu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terkahir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada 6 pertanyaan, yaitu :
- Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
- Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
- Dimanakan tindakan itu harus dikerjakan ?
- Kapankah tindakan itu harus dikerjakan?
- Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
- Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Manfaat perencanaan adalah sebagai berikut :
- Sebagai penerjemah dari kebijakan yang bersifat makro
- peramalan terhadap masa datang yang penuh ketidakpastian
- Sebagai alat pemersatu arah dari pelaksanaan operasional dari berbagai tingkatan dan divisi
- Sebagai alat untuk melaksanakan efesiensi penggunaan sumber daya organisasi
- Untuk manajemen kepastian tujuan.
B. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang susai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses susunan struktur organisasi, yaitu :
- Departementalisasi adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan kerja organisasi agar kegiatan-kegiatan sejenis saling berhubungan dapat dikerjakan bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi dan tampak atau ditunjukkan oleh bagan suatu organisasi.
- Pembagian Kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada organisasi bertanggung jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua aspek ini merupakan dasar proses pengorganisasian.
Suatu Organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efesien dan efektif.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapat dengan efesien.
Ada beberapa aspek penting dalam proses pengorganisasian, yaitu :
- Bagan organisasi formal
- Pembagian Kerja
- Departementaliasi
- Rantai perintah atau kesatuan perintah
- Tingkat-tingkat hirarki manajemen
- Saluran komunikasi
- Rentang manajemen dan kelompok informasi yang dapat dihindarkan
Proses Pengorganisasian terdiri dari 3 tahap, seperti :
- Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap invidu dalam mencapai tujuan organisasi
- Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efesien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
- Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggora organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi memahami tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efesiennan dan konflik.
C. Pengarahan (Actuating)
Pengarahan merupakan hubungan manusia dlama kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efesien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat konfleks karena disamping menyangkut manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan, seperti:
- Prinsip mengarah kepada tujuan
- Prinsip keharmonisan dengan tujuan
- Prinsip kesatuan komando
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip diatas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa, yaitu :
- Orientasi meruapakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
- Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakkukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu [ada keadaan tertentu.
- Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
D. Pengawasan (Controllong)
Pengawasan adalah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar smua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tolak ukur pengawasan adalah rencana, oleh karenanya bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Dengan pelaksanaan fungsi pengawasan diharapkan dapat dicapat :
- Tereleminasinya penyimpangan
- Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
- Memperbaiki kesalahan
- Meningkatkan tanggung jawab
- Diperolehnya umpan balik
- Mengukur kompetensi personal
Metode dan teknik Pengawasan
Metode pengawasan yang pada umumnya digunakan adalah :
- Observasi langsung
- Laporan
- Metode statistical yang diolah secara statistic
Teknik pengawasan adalah :
- Pengawasan terhadap penyimpangan yang menonjol
- Pengawasan terhadap pengeluaran biaya
- Pengawasan terhadap penggunaan waktu
- Pengawasan terhadap penggunaan bahan baku
- Pengawasan terhadap produksi
- Pengawasan terhadap personel kunci
- Pengawasan terhadap prosedur atau proses serta aspek teknis lainnya
E. Evaluasi (Evaluating)
Penilaian adalah kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur, menilai dan klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program. Penilaian harus dikembangkan bersama perencanaan suatu program. Penilian pada kegiatan evaluasi dilakukan pada komponen input, proses dan input penilaian selalu terkait dengan proses pengambilan keputusan
Tujuan penilaian
- Sebagai alat memperbaiki kebijaksanaan program dan perencanaan program yang ada.
- Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumberdaya
- Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang berjalan
- Sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan kembali yang lebih baik pada suatu program
Secara umum evaluasi dibagi 3, yaitu :
- Penilaian pada tahap awal program
- Penilaian pada tahap pelaksanaan program
- Penilaian pada tahap akhri program
Berdasarkan waktu penilaian dapat dilakukan :
- Evaluasi formative
- Evaluasi Eritical review
- Evaluasi midterm
- Evaluasi Summative.
Sampai disini materi Bab IV tentang Perkembangan Pemikiran Manajemen Dan Praktiknya Menurut GR. Terry, semoga apa yang telah saya tulis ini bisa dipahami dan mejadi bahan belajar bagi teman-teman.
Posting Komentar
Posting Komentar