Materi Kita - Seperti Judul materi kita kali ini yaitu tentang ilmu kimia, jadi sebelum kita mengenal lebih dalam, lebih jauh ilmu kimia itu, ada baiknya kita mengetahui sejarah, cabang dan konsep ilmu kimia itu sendiri.

1. Sejarah Ilmu Kimia
Secara sejarah, ilmu kimia adalah pengembangan baru, akan tetapi ilmu ini berawal dari alkimia yang telah dipraktikan selama berabad-abad di seluruh dunia.

Sejaran tentang ilmu kita di bagi menjadi 4 kategori, seperti :

  • Zaman Prasejarah  - Awal Era Kristen (ilmu hitam).
  • Awal Era Kristen - Akhir Abad Ke-17 (alkimia)
  • Akhir Abad Ke-17 - Pertengahan Abad Ke-19 (kimia tradisional)
  • Pertengahan Abad Ke-19 (kimia modern).
a. Zaman Prasejarah - Awal era kristen (ilmu hitam)
Proses-proses kimia sesungguhya telah dilakukan oleh orang-orang pada ribuan tahun sebelum masehi Antara tahun 4000-2500sm. Bangsa Sumeria telah mampu membuat barang- barang yang terbuat dari emas, tembaga, perunggu, dan besi. Di china dari tulisan-tulisan cina peninggalan zaman purba diketahui bahwa pertambangan tembaga telah ada pada tahun 2600sm, sedangkan perunggu dibuat orang pada tahun 1400sm. Perunggu juga telah dikenal di Mesir sejak tahun 3400sm. Zaman di mana orang-orang zaman dahulu memanfaatkan banyak logam untuk keperluan sehari-hari disebut zaman logam. Selama zaman logam orang-orang mesir telah memiliki kemampuan pemanfaatan proses kimia seperti pembuatan alkohol dari proses fermentasi, pembuatan racun, mengolah biji logam, membuat zat warna, membuat gelas, keramik, dan lain lain.

b. Zaman awal era kristen - Akhir abad ke-17 (alkimia)
Bertolak dari karya dan pemikiran aristoteles, maka banyak almia yang berlomba-lomba untuk membuat emas dari logam yang murah. Namun mereka telah gagal untuk menyulap logam dari lain menjadi emas. Pada saat itu mereka mempercayai sepenuhnya pada pemikiran-pemikiran Aristoteles sehingga pandangan mereka menjadi kabur. Pada umumnya para ahli kimia di Eropa hingga abad ke-13 percaya bahwa logam itu terbentuk dari unsur raksa dan belarang. Mereka juga berpendapat bahwa logam-logam biasa dapat diubah menjadi logam yang lebih mulia yaitu emas. Pendapat itu didasari oleh kepercayaan bahwa semua benda dibentuk oleh badan dan roh, seperti halnya manusia. Mereka telah melakukan penyulingan atau destilasi yaitu memanaskan suatu zat cair hingga mendidih dan uap yang terbentuk didinginkan hingga mengembum kembali. Dari hasil penyulingan tersebut mereka berharap dapat memperoleh roh yang merupakan unsur utama dari suatu zat, yang dapat mereka gunakan untuk meningkatkan kemurnian suatu benda lain.

Di antara logam-logam yang mereka kenal, hanya raksa lah yang dapat disuling, karena itu raksalah yang menjadi pusat perhatian para ahli kimia pada saat itu. Pada tahun 1317 Paus Jhon XXII mengeluarkan maklumat yang melarang dilakukan praktek Alkimia.

c. Zaman akhir abad ke-17 - Pertengahan abad ke-19 (kimia tradisional)
Pendefinisin ilmu kimia pada masa ini dimulai dengan adanya teori Flogiston. Teori ini, dikemukakan oleh Georg Ernst Stahl. Kata Flogiston berasal dari kata yunani "Phlox" yang artinya nyala pi.

Apabila suatu benda terbakar atau suatu logam dikapurkan, maka Flogiston akan keluar dari benda tersebut dan diberikan kepada udara di sekitarnya.

Menurut Stahl, pada dasarnya semua benda mengandung Flogiston, suatu benda mempunyai sifat mudah terbakar apabila di dalamnya terdapat banyak Flogiston dan benda yang banyak Flogiston dapat menumbangkan Flogistonnya kepada benda lain yang kekurangan Flogiston. Jadi, Ilmu Kimia didasarkan pada teori Flogiston (Menurut Stahl).

d. Zaman pertengahan abad ke-19 - Sekarang (Kimia modern)
Pada zaman ini muncullah berbagai penemuan-penemuan penting dalam ilmu kimia. Pada tahun 1854, Heinrich Geissler menciptakan tabung vakum pertama.

Untuk lebih jelasnya mengenai Sejarah Ilmu Kimia, teman-teman bisa mendownloadnya atau bisa langsung dibacanya DISINI.

2. Cabang Ilmu Kimia
Kimia pada umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama, dan terdapat pula beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

Berikut ini cabang-cabang dalam Ilmu Kimia.
  • Kimia Analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode eksperimen standart dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam suatu subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
  • Biokimia Mempelajri senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia medisinal atau nerokimia. Biokimia juga berhubungan dengan biologi molekul, fisiologi dan genetika.
  • Kimia Anorganik mengkajoi sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antar bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih., khususnya dalam bidang kimia arganologam.
  • Kimia Organik menguji struktu, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa organik. Suatu senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
  • Kimia Fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
  • Kimia Teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam metematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupaka seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekul.
  • Kimia Nuklir mengkaji bagaimana pertikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
3. Konsep Dasar Kimia
  • Tatanama, Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem tatanama anorganik.
  • Atom, adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Aton juga merupakan satuan terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan sifatnya, terbentuk dari inti yang dapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh suatu sistem elektron.
  • Unsur, Bijjih Uranium. Unsur adalah sekelompok atom yang dimiliki jumlah proton yang sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur.  Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tebal periodik, yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemripan sifat kimianya. Daftar unsur berdasarkan nama, lambang, dan nomor aton juga tersedia.
  • Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (seperti : kation natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (Seperti Klorida Cl-) dapat membentuk garam netral (Seperti natrium klorida, NaCl). Contohion poliatom yang tidak terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH-) dan fosfat (PO43-).
  • Senyawa adalah sautuzat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Contoh : air merupakan senyawa yang mengandung hidrogen danoksigen dengan perbandingan 2 terhadap 1. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
  • Molekul adalah bagian terkencil dantidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang murni. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
  • Zat Kimia Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur senyawa atau campuran senyawa-senyawa, unsur-unsur atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu bentuk campuran, seperti air, aloy, biomassa, dan lain-lain.
  • Ikatan Kimia (Orbital atom dan orbital molekul elektron) Ikatan kimia merupaka gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekul dan susunanya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih kompleks atau rumit, seperti logam, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum.
  • Wujud Zat, FASE adalah kumpulan keadaan suatu sistem fisik makroskopis yang relatif serba sama, baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisiknya. Seperti : Masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain-lain.
  • Reaksi Kimia (reaksi kimia antara hidrogen klorida dan anomia membentuk senyawa baru amonium klorida) Reaksi kimia adalah transformasi atau perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar. Pembelahan molekul menjadi 2 atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penata ulangan aton-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
  • Kimia Kuantum, Secara matematis menjelaskan kelakuan dasar materi pada tingkat molekul, dan secara prinsip dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia dengan menggunakan teori ini.
  • Hukum Kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
  • Industri Kimia adalah salah satu aktivitas ekonomi yang penting. Top 50 prosedur kimia dunia pada tahun 2004 mempunyai penjualan sebesar USD$587m dengan profit margin sebesar 8.1% dan pengeluaran rekayasa (research and development) sebesar 2.1% dari total penjualan kimia.
Dan itulah sedikit dasar dari Ilmu kimia, semoga apa yang admin tulis ini bisa bermanfaat buat teman-teman. terimakasih.