Materi Kita - Kerangka konseptual (Conceptual framework) dapat disamakan dengan konstitusi atau undang-undang dasar dalam suatu Negara.

Kerangka konseptual akuntansi adalah suatu kesatuan system dari tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarahkan standard yang konsisten dan menggambarkan jenis, fungsi dan kendala laporan akuntansi laporan keuangan.

Mengetahui pentingnya kerangka konsptual didalam menggariskan kualitas informasi akuntansi yang baik dari itu kerangka ini disusus, yaitu :
  • Tujuan laporan keuangan
  • Asumsi dasar
  • Prinsip dasar akuntansi
  • Karakteristik kualitatif informasi keuangan
  • Unsur-unsur laporan keuangan
  • Pengakuan dan pengukuran unsure laporan keuangan.
  • Konsep modal dan pemeliharaan modal.
1. Anggaran dasar (Basic assumption)
Anggapan dasar atau asumsi dasar yaitu suatu anggapan yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya. Asumsi ini merupakan suatu keadaan yang diterima oleh para ahli akuntansi atau badan akuntansi karena manfaatnya untuk mencapai tujuan Akuntansi.

Setiap ahli akuntansi sering mengembangkan anggapan dasar yang berbeda satu sama lain, akan tetapi asumsi yang berterima umum ada lima, yaitu :
  • Asumsi akrual : Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
  • Asumsi entitas ekonomi : Dengan asumsi ini, berarti perusahaan merupakan sebagai individu yang dapat melakukan aktifitas ekonomi atas namanya sendiri, terpisah dari aktifitas ekonomi pemilik ataupun unit bisnis lain.
  • Asumsi kelangsungan usaha : Hampir seluruh metode akuntansi bersandar pada asumsi ini, yaitu perusahaan didalam rangka mencapai tujuannya atau memenuhi kewajibannya dianggap akan beroperasi terus dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
  • Asumsi unit moneter : Asumsi ini berarti kita menganggap bahwa mata uang rupiah, dollar, pound, dinar, real, atau mata uang lainnya merupakan media yang digunakan untuk mengukur aktifitas ekonomi suatu perusahaan. Unit moneter merupakan alat ukur yang ideal sebab memiliki sifat relevan, sederhana, diterima semua pihak, mudah dipahami, dan bermanfaat. Kelemahan utama unit moneter adalah nilai uang relatif tidak stabil. Oleh karena itu, beberapa ahli akuntansi mengganti asumsi ini dengan asumsi nilai uang stabil.
  • Asumsi periodisasi : Asumsi ini menganggap bahwa aktifitas perusahaan dapat dibagi dalam tahun, semester, kuartal, atau bulan. Semakin pendek periode, semakin sulit untuk menghitung laba perusahaan dengan tepat.
2. Prinsip dasar akuntansi
Prinsip dasar akuntansi digunakan untuk mencatat dan menyajikan transaksi suatu entitas. Ada 4 prinsip dasar, yaitu :
  • Prinsip biaya historis : Harga perolehan atau cost (kos) adalah harga pada saat terjadinya transaksi. Pada saat itu cost, harga pasar, harga pengganti, nilai tunai dan dasar penilain yang ada adalah sama. Cost merupakan inut yang diolah oleh system akuntansi, namun ketika perusahaan menyajikan laporan keuangan PABU mengenal metode pengukuran lain, selain biaya historis, yaitu : Biaya kini (current cost), nilai buku, nilai realisasi atau penyelesaian (present value).
  • Pengukuran pendapatan : Menurut IAI, pendapatan atau penghasilan diakui atau dilaporkan pada saat terjadi kenaikan sumber ekonomi yang ditandai dengan kenaikan asset atau penurunan kewajiban yang timbul dari aktifitas utama perusahaan dan dapat diukur dengan andal. Dalam situasi khusus pendapatan dapat diakui, seperti : Selama proses produksi (presentase penyelesaian) untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi jangka panjang, saat proses produksi selesai (bila harga jual dan pasarnya sudah pasti), saat kas diterima (bila kepastian penerimaan kas diragukan).
  • Prinsip penandingan (matching) : Adanya konsep dasar periodisasi mengharuskan entitas untuk membuat laporan keuangan secara berkala dan untuk itu entitas harus melakukan penandingan antara pendapatan dengan bebannya. Adanya biaya atau beban yang dapat secara langsung dikaitkan dengan pendapatan. Ada juga biaya yang dapat dikaitkan dengan waktu atau periode, ada pula biaya yang tidak dikaitkan dengan pendapatan atau waktunya. Biaya-biaya seperti ini, harus dilihat apakah masih mempunyai manfaat ekonomis dimasa mendatang atau tidak, bila biaya tersebut masih memiliki manfaat ekonmis, maka pembebanan ditunda dan diakui  sebagai asset (persekot biaya) dan biaya tersebut diperkirakan tidak memiliki manfaat ekonomis, maka langsung diakui sebagai beban dan dilporkan dalam laporan laba, jenis biaya semacam ini antara lain adalah biaya pemasaran, biaya riset dan biaya pengembangan.
  • Prinsip pengungkapan (full disclusures) : Laporan keuangan harus melaporkan semua yang ada dan semua yang terjadi, serta menginformasikan hal-hal yang sekiranya diperlukan oleh para pemangku kepentingan. Informasi tersebut tidak hanya dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan saja, akan tetapi dapat dilaporkan dalam catatan laporan keuangan yang dapat berupa penjelasan dalam kurung, catatan kaki, daftar terpisah atau berupa lampiran tersendiri.
3. Karakteristik kualitatif informasi keuangan
Informasi keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan mempunyai ciri-ciri kualitatif, seperti :
  • Kualitas Utama yang terdiri atas : Relevan dan andal. Suatu informasi dikatakan relevan jika dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa msa lampau, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evalausi mereka dimasa lalu. Informasi yang relevan harus dapat menguatkan atau bahkan sebaliknya memperlemah harapan yang ada sebelum informasi itu disajikan, jadi informasi harus memiliki nlai penegas (confirmatory) dan peramal (predictive). Jika tidak memperkuat atau memperlemah harapan para pengambil keputusan dan tidak mempunyai nilai predictif maka informasi tidaklah relevan. Sedangkan informasi dikatakan andal kalau informasi tersebut dapat diverifikasi (diuji kebenarannya), disajikan secara jujur (tidak fiktif), dan netral (tidak ditujukan untuk kepentingan pihak tertentu).
  • Kualitas sekunder mencangkup : Dapat diperbandingkan dan konsisten. Kendala yang harus dipertimbangkan dalam penyajian informasi keuangan, yaitu kendala manfaat harus melebihi biayanya (biaya pengolahan informasi tidak melebihi manfaat yang diperoleh dari informasi tersebut) dan materialitas sebagau batas ambang pengakuan (suatu pos dalam laporan keuangan tidak perlu dilaporkan kalau jumlahnya tidak material dalam arti tidak akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil).
4. Unsur-unsur laporan keuangan
Unsur pokok laporan keuangan
  • Asset                                      Laba Komprehensif
  • Kewajiban                             Pendapatan
  • Ekuitas                                  Beban atau biaya
  • Investasi oleh pemilik           Untung
  • Distribusi kepada pemilik     Rugi
Laba komprehensif, distribusi kepada pemilik, dan investasi oleh pemilik tidak berlaku untuk organisasi yang tidak mencari laba.

a. Aset : Aset (aktiva) adalah manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti, yang diperoleh atau dikuasai oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lampau. Aset dapat dikuasai melalui pembelian, barter, pemberian, penemuan, perjanjian, produksi, penjualan, dan konsinyasi. 3 syarat asset : 
  • Manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti, yang meliputi kapasitas untuk menyumbang secara langsung atau tidak langsung terhadap aliran masuk kas bersih dimasa mendatang.
  • Sebuah entitas tertentu dapat memperoleh dan mengendalikan akses entitas-entitas lain terhadap manfaat tersebut.
  • Transaksi atau kejadian lain yang memberikan kenaikan hak atau pengendalian entitas tersebut terhadap manfaat itu telah terjadi.
b. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa depan yang cukup pasti, yang timbul dari keharusan sekarang atau entitas tertentu untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lampau 

Kewajiban memiliki tiga komponen penting yang saling terkait, seperti :
  • Akibat dari transaksi (peristiwa) masa lampau
  • Penyerahan aktiva (jasa) dimasa mendatang yang cukup pasti
  • Keharusan sekarang
Perlukan kewajiban didalam neraca dapat dilihat di bawah ini

Jumlah/Kejadian      Pasti                 Kemungkinan besar       Kemungkinan kecil

Pasti                            Dicatat              Diungkapkan                    Dibiarkan
Dapat ditaksir             Dicatat              Diungkapkan                    Dibiarkan
Tidak dapat ditaksir    Diungkapkan   Diungkapkan                     Dibiarkan

c. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah diurangi dengan semua kewajiban. Jumlah ekuitas dalam neraca tergantung pada pengukuran aset dan kewajiban.

Ke-3 unsur laporan keuangan diatas, disajikan dalam bentuk laporan neraca (balance sheet). Neraca adalah representative dari persamaan dasar akuntansi.

ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS

Berdasarkan PDA (Persamaan Dasar Akuntansi) ini, dikembangkan mekanisme pencatatan transaksi bisnis, dimana setiap transaksi selalu menjaga keseimbangan PDA ini. Dengan demikian, setiap transaksi akan mengakibatkan sebagai berikut :
  • Menambah aset dan mengurangi aset yang lain
  • Menambah aset dan menambah kewajiban
  • Menambah aset dan menambah ekuitas
  • Mengurangi aset dan mengurangi kewajiban
  • Mengurangi aset dan mengurangi ekuitas
  • Mengurangi kewajiban dan menambah kewajiban yang lain.
  • Mengurangi kewajiban dan menambah ekuitas
  • Menambah kewajiban dan mengurangi ekuitas
  • Menambah ekuitas dan mengurangi eukitas yang lain.
Ikhtisar pendebetan dan pengkreditan dalam suatu akun dapat digambarkan sebagai berikut :

Jenis Akun            Debet               Kredit
Aset                            +                        -
Kewajiban                  -                        +
Ekuitas                       -                        +

A. Investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik
Investasi oleh pemilik adalah kenaikan aset rasio (bersih) suatu entitas dikaitkan oleh transfer aktiva neto tersebut dari entitas lain untuk memperoleh kepemilikan (atau ekuitas) pada entitas tertentu.

Distribusi kepada pemilik adalah penurunan aktiva neto yang dikaitkan karena transfer aset, jasa, atau pengakuan kewajiban oleh entitas kepada pemilik.

1. Laba Konprehensif (conprehensive income) adalah perubahan ekuitas atau aktiva neto dari suatu entitas selama periode tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa lain dengan pemilik. 

Secara matematis laba komprehensif dapat di rumuskan sebagai berikut :

LABA KOMPREHENSIF = LABA BERSIH + UNTUNG - RUGI

Sedangkan laba bersih dirumuskan :
LABA BERSIH = PENDAPATAN - BIAYA

2. Pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau penyelesaian kewajibannya (atau suatu kombinasi keduanya) dari  pengirim atau pembuatan barang. Pemberian jasa atau aktivitas lainnya yang meruakan kegiatan utamanya atau sentral yang masih berlangsung dari entitas tersebut.

Beberapa karakteristik pendapatan yang saling terkait, yaitu :
  • Pendapatan merupakan aliran masuk kas (yang ekuivalen) yang sesungguhnya telah terjadi atau diharapkan akan terjadi.
  • Pendapatan boleh jadi merupakan penyelesaian kewajiban, yakni penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan yang pada waktu sebelumya telah memberi uang muka (persekot) kepada perusahaan.
  • Pendapatan adalah akibat dari kegiatan perusahaan dan masih berlangsung. Pendapatan berasal dari penjualan produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan dalam kegiatan normalnya.
3. Beban atau biaya (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pebagian kepada penanam modal. Biaya atau beban tidak sama dengan pengeluaran kas (expenditure), biarpun sebagian besar biaya akan mengakibatkan pengeluaran kas.

Beban akan mengurangi ekuitas, oleh sebab itu aturan pendebetan dan pengkreditan berkebalikan dengan eukitas, atau sejalan dengan pendebetan dan pengkreditan aset. Bila beban bertambah akan didebet dan bila biaya berkurang akan dikredit.

4. Untung (gains) adalah kenaikan ekuitas atau aktiva bersih sebagai akibat dari transaksi-transaksi sampingan atau incidental (yang tidak rutin) dari suatu perusahaan atau dari transaksi atau peristiwa lain, selain transaksi pendapatan dan investasi oleh pemilik.

5. Rugi (losses) adalah penurunan ekuitas atau aktiva bersih dari transaksi sampingan atau incidental perusahaan dan dari kejadian lain yang bukan berasal dari transaksi biaya atau distribusi kepada pemilik.

Ikhtisar mekanisme pendebetan dan pengkreditan

Unsure laporan keuangan                                           Debet                             Kredit
Aset                                                                                    +                                    -
Kewajiban                                                                           -                                    +
Ekuitas                                                                                -                                    +
Investasi oleh pemilik                                                         -                                    +
Distribusi kepada pemilik                                                  +                                    -
Pendapatan                                                                         -                                     +
Beban/biaya                                                                       +                                     -
Untung                                                                               -                                      +
Rugi                                                                                   +                                      -

6. Pengakuan elemen-elemen laporan keuangan adalah proses pencatatan formal atau pelaporan suatu elemen laporan keuangan kedalam system akuntansi. Secara umum pengakuan terhadap elemen laporan keuangan dilakukan kalau sesuatu tersebut sudah memenuhi definisi unsure laporan keuangan dan pengukuran terhadap unsure tersebut sudah dapat dilakukan dengan teliti.

7. Pengakuan aset atau aktiva, sesuatu diakui aset kalau sudah memenuhi criteria : memiliki manfaat ekonomi dimasa depan, oleh perusahaan, akibat transaksi atau peristiwa dimasa lalu, dapat diukur dengan cukup teliti.

8. Pengakuan kewajiban, kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilkukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

9. Pengakuan pendapatan, pendapatan diakui berdasarkan proses terbentuk dan realisasinya dan diakui dalam laporan laba/rugi apabila kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
pengelompokkan pendapatan, yaitu :
  • Selama proses produksi berlangsung
  • Pada saat produksi selesai dibuat
  • Pada saat penjualan
  • Pada saat kas diterima

10. Pengakuan beban, menurut SAFC, beban atau rugi diakui bilaman memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut :
a. Konsumsi manfaat (consumtion of benefit)
Beban atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomi yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang mempresentasikan operasi utama atau sentral entitas tersebut.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lock of future benefits)
Beban atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonominya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik. Beban diakui dalam laporan laba rui apabila penurunan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Diakui diatas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan yang diperoleh (prinsip matching cost with the revenue) serta atas dasar prosedur alokasi yang rasional dan sistematis.

5. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses pentapan jumlah uang atau moneter untuk mengakui dan memasukkan setiap unsure laporan keuangan kedalam laporan keuangan. Atribut pengukuran yang digunakan dalam bidang akuntansi, adalah sebagai berikut :
  • Biaya historis (historical cost)
  • Biaya kini (current cost) atau nilai perolehan kembali
  • Nilai realisasi bersih (net realizable value)
  • Nilai tunai (present value)
  • Harga pasar (market value)

6. Konsep Modal dan Pemeliharaan Modal
Menurut konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas perusahaan. Sedangkan menurut konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif perusahaan yang didasarkan pada misalnya unit output perhari.